Thursday 16 April 2015

PERANG MU'TAH – kisah kepahlawanan para syuhada

perang mut'ah
   

PERTEMPURAN paling dahsyat dan melahirkan jihadah mukmin yang akan diingat oleh sejarah harum islam dialami umat Islam pada era awal perkembangan agama Islam. Adalah saat mereka yang hanya berkekuatan 3000 orang melawan pasukan terkuat di muka bumi pada masaitu, pasukan romawi dengan kaisarnya Heraclius yang membawa pasukan sebanyak 200.000 orang.


     PERTEMPURAN paling heroik dan dahsyat yang dialami umat Islam di era awal perkembangan Islam adalah saat mereka yang hanya berkekuatan 3000 orang melawan pasukan terkuat di muka bumi saat itu, pasukan romawi dengan kaisarnya Heraclius yang membawa pasukan sebanyak 200.000 orang. Pasukan super besar tersebut merupakan pasukan aliansi antara kaum Nashara Romawi dan Nashara Arab sekitar dataran Syam, jajahan Romawi. Perang terjadi di daerah Mu’tah –sehingga sejarawan menyebutnya perang Mu’tah  (sekitar Yordania sekarang), pada tanggal 5 Jumadil Awal tahun 8 H atau tahun 629 M.


LATAR BELAKANG PEPERANGAN

latar belakang perang




Dan pada tahun yg sama, 15 orang utusan Rasulullah dibunuh di Dhat al Talh daerah disekitar negeri Syam (Irak). Sebelumnya, tidak pernah seorang utusan dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dibunuh dalam misinya.

Pelecehan dan pembunuhan utusan negara termasuk menyalahi aturan politik dunia. Membunuh utusan sama saja ajakan untuk berperang. Hal inilah yang membuat Rasulullah marah.

Mendengar utusan damainya dibunuh, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sangat sedih hatinya. Setelah sebelumnya berunding dengan para Shahabat, lalu diutuslah pasukan muslimin sebanyak 3000 orang untuk berangkat ke daerah Syam, sebuah pasukan terbesar yang dimiliki kaum muslim setelah perang Ahzab. Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam sadar melawan penguasa Bushra berarti juga melawan pasukan Romawi yang notabene adalah pasukan terbesar dan adidaya di muka bumi ketika itu. Namun ini harus dilakukan karena bisa saja suatu saat pasukan lawan akan menyerang Madinah. Kelak pertempuran ini adalah awal dari pertempuran Arab – Byzantium.

Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam berkata:

“Pasukan ini dipimpin oleh Zaid bin Haritsah, bila ia gugur komando dipegang oleh Ja’far bin Abu Thalib, bila gugur pula panji diambil oleh Abdullah bin Rawahah –saat itu beliau meneteskan air mata- selanjutnya bendera itu dipegang oleh seorang ‘pedang Allah’ dan akhirnya Allah Subhânahu wata‘âlâ memberikan kemenangan. (HR. al-Bukhari)

Ini pertama kali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat tiga panglima sekaligus karena beliau mengetahui kekuatan militer Romawi yang tak tertandingi pada waktu itu.

Ketika pasukan ini berangkat Khalid bin al-Walid secara sukarela juga ikut menggabungkan diri. Dengan keikhlasan dan kesanggupannya dalam perang hendak memperlihatkan itikad baiknya sebagai orang Islam. Masyarakat ramai mengucapkan selamat jalan kepada komandan-komandan beserta pasukannya itu, dan Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam juga turut mengantarkan mereka sampai ke Tsaniatul Wada’, diluar kota Madinah dengan memberikan pesan kepada mereka: Jangan membunuh wanita, bayi, orang-orang buta atau anak-anak, jangan menghancurkan rumah-rumah atau menebangi pohon-pohon. Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam mendoakan dan kaum Muslimin juga turut mendoakan dengan berkata:

Allah menyertai dan melindungi kamu sekalian. Semoga kembali dengan selamat.

Komandan pasukan itu semula merencanakan hendak menyergap pasukan Syam secara tiba-tiba, seperti yang biasa dilakukan dalam ekspedisi-ekspedisi yang sebelumnya. Dengan demikian kemenangan akan diperoleh lebih cepat dan kembali dengan membawa kemenangan. Mereka berangkat sampai di Ma’an di bilangan Syam dengan tidak mereka ketahui apa yang akan mereka hadapi di sana.

JALANNYA PEPERANGAN


Kaum Muslimin bergerak meninggalkan Madinah. Musuh pun mendengar keberangkatan mereka. Dipersiapkanlah pasukan super besar guna menghadapi kekuatan kaum Muslimin. Kaisar Heraclius mengerahkan lebih dari 100.000 tentara Romawi sedangkan Syurahbil bin ‘Amr mengerahkan 100.000 tentara yang terdiri dari kabilah Lakham, Juzdan, Qain dan Bahra‘. Kedua pasukan itupun bergabung. Berdasarkan informasi, pasukan tersebut dipimpin oleh Theodore, saudara Heraklius.

Mendengar kekuatan musuh yang begitu besar, kaum Muslimin berhenti selama dua malam di daerah bernama Ma’an wilayah Syam guna merundingkan apa langkah yang akan diambil. Beberapa orang berpendapat,

“Sebaiknya kita menulis surat kepada Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam, melaporkan kekuatan musuh. Mungkin beliau akan menambah kekuatan kita dengan pasukan yang lebih besar lagi, atau memerintahkan sesuatu yang harus kita lakukan.”

Tetapi Abdullah bin Rawahah tidak menyetujui pendapat tersebut. Bahkan ia mengobarkan semangat pasukan dengan ucapan berapi-api:

“Demi Allah Subhânahu wata‘âlâ, sesungguhnya apa yang kalian tidak sukai ini adalah sesuatu yang kalian keluar mencarinya, yaitu syahid (gugur di medan perang). Kita tidak berperang karena jumlah pasukan atau besarnya kekuatan. Kita berjuang semata-mata untuk agama ini yang Allah Subhânahu wata‘âlâ telah memuliakan kita dengannya. Majulah! Hanya ada salah satu dari dua kebaikan; menang atau gugur (syahid) di medan perang.” Lalu mereka mengatakan, “ Demi Allah, Ibnu Rawahah berkata benar.”

Demikianlah, pasukan terus ke tujuannya, dengan bilangan yang jauh lebih sedikit menghadapi musuh yang berjumlah 200.000 yang berhasil dihimpun orang Romawi untuk menghadapi suatu peperangan dahsyat yang belum ada taranya pada masa sebelum itu.

Perlu kita ketahui, tentara di medan perang dibagi menjadi lima pasukan, yaitu: pasukan depan, belakang, kanan, kiri, dan tengah sebagai pasukan inti. Tentara musuh dengan jumlah yang sangat banyak mengharuskan seorang tentara dari sahabat melawan puluhan tentara musuh. Akan tetapi, tentara Allah yang memiliki kekuatan iman dan semangat jihad untuk meraih kemulian mati syahid tidak merasakannya sebagai beban berat bagi mereka sebab kekuatan mereka satu banding sepuluh –sebagaimana digambarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firman-Nya,

“Jika ada di antara kalian 20 orang yang bersabar maka akan mengalahkan 200 orang.” (QS. Al Anfal: 65)

Tentara Allah sebagai wali dan kekasih-Nya yang berperang untuk meninggikan agama-Nya, maka pasti Allah bersama mereka. Adapun orang-orang kafir sebanyak apapun bilangan dan kekuatan mereka, maka ibarat buih yang tidak berarti apa-apa.

KEPAHLAWANAN DAN SYAHIDNYA ZAID BIN HARITSAH




Sesuai perintah Rasulullah, pasukan Islam dipimpin Zaid bin Haritsah dengan bendera di tangannya. 3.000 pasukan Islam melawan 200.000 tentara Romawi jelas tak seimbang. Zaid bertempur dengan gagah berani. Sampai kemudian sebuah tombak Romawi menancap di tubuhnya. Darah segar assaabiquunal awwalun tumpah di bumi Mu’tah. Andaikan memiliki air mata, tanah di sana sudah menangis sejak tubuh mulia itu terjatuh. Zaid tergeletak sudah. Syahid

KEPAHLAWANAN DAN SYAHIDNYA JA’FAR BIN ABU THALIB



Melihat Zaid jatuh, Ja’far bin Abu Thalib segera melompat dari punggung kudanya yang kemerah-merahan, lalu dipukulnya kaki kuda itu dengan pedang, agar tidak dapat dimanfaatkan musuh selama-lamanya. Kemudian secepat kilat disambarnya bendera komando Rasulullah dari tangan Zaid, lalu diacungkan tinggi-tinggi sebagai tanda pimpinan kini beralih kepadanya

Ja’far bertempur dengan gagah berani sambil memegang bendera pasukan. Beliau maju ke tengah-tengah barisan musuh sambil mengibaskan pedang kiri dan kanan memukul rubuh setiap musuh yang mendekat kepadanya sampai akhirnya, pasukan musuh dapat mengepung dan mengeroyoknya. Ja’far berputar-putar mengayunkan pedang di tengah-tengah musuh yang mengepungnya. Dia mengamuk menyerang musuh ke kanan dan kiri dengan hebat sambil bersenandung:

Wahai … surga nan nikmat sudah mendekat
Minuman segar, tercium harum
Tetapi engkau Rum … Rum….

Menghampiri siksa
Di malam gelap gulita, jauh dari keluarga
Tugasku … menggempurmu ..

Sampai suatu ketika, ada seorang pasukan Romawi yang menebas tangan kanannya hingga putus. Darah suci pahlawan Islam tertumpah ke bumi. Lalu bendera dipegang tangan kirinya. Rupanya pasukan Romawi tidak rela bendera itu tetap berkibar. Tangan kirinya pun ditebas hingga putus. Kini ia kehilangan dua tangannya. Yang tersisa hanyalah sedikit lengan bagian atas. Dalam kondisi demikian, semangat beliau tidak surut, Ja’far tetap berusaha mempertahankan bendera dengan cara memeluknya sampai beliau gugur oleh senjata lawan.  Ada diantara mereka yang menyerang Ja’far dan membelah tubuhnya menjadi dua.

Berdasarkan keterangan Ibnu Umar Radhiyallâhu ‘anhu, salah seorang saksi mata yang ikut serta dalam perang itu, terdapat tidak kurang 90 luka di bagian tubuh depan beliau akibat tusukan pedang dan anak panah.

KEPAHLAWANAN DAN SYAHIDNYA ABDULLAH BIN RAWAHAH



Ketika ia bertempur sebagai seorang prajurit, ibnu Rawahah menerjang ke muka dan ke belakang, ke kiri dan ke kanan tanpa ragu-ragu dan perduli. Sekarang setelah menjadi panglima seluruh pasukan yang akan dimintai tanggung jawabnya atas hidup mati pasukannya, setelah terlihat kehebatan tentara romawi seketika seolah terlintas rasa kecut dan ragu-ragu pada dirinya. Tetapi saat itu hanya sekejap, kemudian ia membangkitkan seluruh semangat dan kekutannya dan melenyapkan semua kekhawatiran dari dirinya, sambil berseru:

“Aku telah bersumpah wahai diri, maju ke medan laga

Tapi kenapa kulihat engkau menolak syurga …..
Wahai diri, bila kau tak tewas terbunuh, kau kan pasti mati
Inilah kematian sejati yang sejak lama kau nanti …….
Tibalah waktunya apa yang engkau idam-idamkan selama ini
Jika kau ikuti jejak keduanya, itulah ksatria sejati ….!”

(Maksudnya, kedua sahabatnya Zaid dan Ja’far yang telah mendahului gugur sebagai syuhada).

Jika kamu berbuat seperti keduanya, itulah ksatria sejati…..!”

Ia pun maju menyerbu orang-orang Romawi dengan tabahnya. Kalau tidaklah taqdir Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menentukan, bahwa hari itu adalah saat janjinya akan ke syurga, niscaya ia akan terus menebas musuh dengan pedangnya, hingga dapat menewaskan sejumlah besar dari mereka. Tetapi waktu keberangkatan sudah tiba, yang memberitahukan awal perjalananya pulang ke hadirat Alloh, maka naiklah ia sebagai syahid.

Jasadnya jatuh terkapar, tapi rohnya yang suci dan perwira naik menghadap Zat Yang Maha Pengasih lagi Maha Tinggi, dan tercapailah puncak idamannya: “Hingga dikatakan, yaitu bila mereka meliwati mayatku: Wahai prajurit perang yang dipimpin Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan benar ia telah terpimpin!” “Benar engkau, ya Ibnu Rawahah….! Anda adalah seorang prajurit yang telah dipimpin oleh Allah…..!”

KABAR SYAHIDNYA PARA KOMANDAN PERANG MU’TAH SAMPAI KE RASULULLAH

Selagi pertempuran sengit sedang berkecamuk di bumi Balqa’ di Syam, Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam sedang duduk beserta para shahabat di Madinah sambil mempercakapkan mereka. Tiba-tiba percakapan yang berjalan dengan tenang tenteram, Nabi terdiam, kedua matanya jadi basah berkaca-kaca. Beliau mengangkatkan wajahnya dengan mengedipkan kedua matanya, untuk melepas air mata yang jatuh disebabkan rasa duka… ! Seraya memandang berkeliling ke wajah para shahabatnya dengan pandangan haru, beliau berkata:

“Panji perang dipegang oleh Zaid bin Haritsah, ia bertempur bersamanya hingga ia gugur sebagai syahid. Kemudian diambil alih oleh Ja’far, dan ia bertempur pula bersamanya sampai syahid pula.”. Be!iau berdiam sebentar, lain diteruskannya ucapannya: “Kemudian panji itu dipegang oleh Abdulah bin Rawahah dan ia bertempur bersama panji itu, sampai akhirnya ia·pun syahid pula”.

Kemudian Rasul diam lagi seketika, sementara mata beliau bercahaya, menyinarkan kegembiraan, ketentraman dan kerinduan, lalu katanya pula : “Mereka bertiga diangkatkan ke tempatku ke syurga …”

Para sahabat di sisi Rasulullah juga tidak henti-hentinya meneteskan air mata. Tangis duka. Tangis kehilangan. Kehilangan sahabat-sahabat terbaik. Kehilangan pahlawan-pahlawan pemberani. Namun bersamaan dengan tangis itu juga ada kabar gembira bagi mereka. Bahwa ketiga orang itu kini disambut para malaikat dengan penuh hormat, dijemput para bidadari, dan mendapati janji surga serta ridha Ilahi. Secara khusus kepada Ja’far bin Abu Thalib yang terbelah tubuhnya, ia dijuluki dengan Ath-Thayyar (penerbang) atau Dzul-Janahain (orang yang memiliki dua sayap) sebab Allah menganugerahinya dua sayap di surga, dan dengan sayap itu ia bisa terbang di surga sekehendaknya.

BERITA SYAHIDNYA JA’FAR DISAMPAIKAN LANGSUNG OLEH RASULULLAH KEPADA KELUARGA JA’FAR



Rasulullah pun pergi ke rumah Ja’far, didapatinya Asma’, istri Ja’far, sedang bersiap-siap menunggu kedatangan suaminya. Dia mengaduk adonan roti, merawat anak-anak, memandikan dan memakaikan baju mereka yang bersih.

Asma’ bercerita,

“Ketika Rasulullah mengunjungi kami, terlihat wajah beliau diselubungi kabut sedih. Hatiku cemas, tetapi aku tidak berani menanyakan apa yang terjadi, karena aku takut mendengar berita buruk.”

Rasulullah memberi salam dan menanyakan anak-anak Ja’far dan menyuruh mereka ke hadapan Rasulullah.

Asma’ kemudian memanggil mereka semua dan disuruhnya menemui Rasulullah SAW. Anak-anak Ja’far berlompatan kegirangan mengetahui kedatangan beliau. Mereka berebutan untuk bersalaman kepada Rasulullah. Beliau menengkurapkan mukanya kepada anak-anak sambil menciumi mereka penuh haru. Air mata beliau mengalir membasahi pipi mereka.
Asma’ bertanya,

“Ya Rasulullah, demi Allah, mengapa anda menangis? Apa yang terjadi dengan Ja’far dan kedua sahabatnya?”

Beliau menjawab, “Ya, mereka telah syahid hari ini.”

Mendengar jawaban beliau, maka reduplah senyum kegirangan di wajah anak-anak, apalagi setelah mendengar ibu mereka menangis tersedu-sedu. Mereka diam terpaku di tempat masing-masing, seolah-olah seekor burung sedang bertengger di kepala mereka.

Rasulullah berdoa sambil menyeka air matanya,

“Ya Allah, gantilah Ja’far bagi anak-anaknya… Ya Allah, gantilah Ja’far bagi istrinya.”

Kemudian beliau bersabda,

“Aku melihat, sungguh Ja’far berada di surga. Dia mempunyai dua sayap berlumuran darah dan bertanda di kakinya.”

STRATEGI PERANG KHALID BIN WALID


Tsabit bin Arqam mengambil bendera komando yang telah tak bertuan itu dan berteriak memanggil para shahabat Nabi agar menentukan pengganti yang memimpin kaum muslimin. Maka, pilihan mereka jatuh pada Khalid bin Walid

Khalid bin Walid Radhiyallâhu ‘anhu sangat sadar, tidaklah mungkin menandingi pasukan sebesar pasukan Romawi tanpa siasat yang jitu. Ia lalu mengatur strategi, ditebarkan rasa takut ke diri musuh dengan selalu mengganti formasi pasukan setiap hari. Pasukan di barisan depan ditukar dibelakang, dan yang dibelakang berada didepan. Pasukan sayap kanan berganti posisi ke kiri begitupun sebaliknya. Tujuannya adalah agar pasukan romawi mengira pasukan muslimin mendapat bantuan tambahan pasukan baru.

Selain itu, khalid bin Walid mengulur-ulur waktu peperangan sampai sore hari karena menurut aturan peperangan pada waktu itu, peperangan tidak boleh dilakukan pada malam hari. Khalid memerintahkan beberapa kelompok prajurit kaum muslimin pada pagi harinya agar berjalan dari arah kejauhan menuju medan perang dengan menarik pelepah-pelepah pohon sehingga dari kejauhan terlihat seperti pasukan bantuan yang datang dengan membuat debu-debu berterbangan.

Pasukan musuh yang menyaksikan peristiwa tersebut mengira bahwa pasukan muslim benar-benar mendapatkan bala bantuan. Mereka berpikir, bahwa kemarin dengan 3000 orang pasukan saja merasa kewalahan, apalagi jika datang pasukan bantuan. Karena itu, pasukan musuh merasa takut dan akhirnya mengundurkan diri dari medan pertempuran.

Pasukan Islam lalu kembali ke Madinah, mereka tidak mengejar pasukan Romawi yang lari, karena dengan mundurnya pasukan Romawi berarti Islam sudah menang.

HASIL PEPERANGAN

Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam menyebutkan bahwa pertempuran ini berakhir imbang. Hal karena kedua belah pasukan sama-sama menarik mundur pasukannya yang lebih dahulu dilakukan oleh Romawi. Sedangkan Ibnu Katsir menyebutkan bahwa dalam pertempuran ini kemenangan berada di tangan pasukan Muslimin.

Imam Ibnu katsir mengungkapkan ketakjubannya terhadap kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui hasil peperangan yang berakhir dengan kemenangan kaum muslimin dengan berkata,

“Ini kejadian yang menakjubkan sekali. Dua pasukan bertarung, saling bermusuhan dalam agama. Pihak pertama pasukan yang berjuang di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan kekuatan 3000 orang. Dan pihak lainnya, pasukan kafir yang berjumlah 200 ribu pasukan. 100 ribu orang dari Romawi dan 100 ribu orang dari Nashara Arab. Mereka saling bertarung dan menyerang. Meski demikian sengitnya, hanya 12 orang yang terbunuh dari pasukan kaum muslimin, padahal, jumlah korban tewas dari kaum musyirikin sangat banyak.”

Sebenarnya tanpa ada justifikasi kemenanganpun akan diketahui ada dipihak siapa. Keberanian pasukan yang hanya berjumlah 3.000 dengan gagah berani menghadapi dan dapat mengimbangi pasukan yang sangat besar dan bersenjata lebih canggih dan lengkap cukup menjadi bukti. Bahkan jika menghitung jumlah korban dalam perang itu siapapun akan langsung mengatakan bahwa umat islam menang. Mengingat korban dari pihak muslim hanya 12 orang (al-Bidayah wan Nihayah (4/214)). Menurut riwayat Ibnu Ishaq 8 orang, sedang dalam kitab as-Sîrah ash-Shahîhah (hal.468) 13 orang) sedangkan pasukan Romawi tercatat sekitar 20.000 orang.

Menurut Imam Ibnu Ishaq – imam dalam ilmu sejarah Islam –, syuhada perang Mu’tah hanya berjumlah 8 sahabat saja. Secara terperinci, yaitu (1) Ja’far bin Abi Thalib, dan mantan budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (2) Zaid bin Haritsah Al-Kalbi, (3) Mas’ud bin Al-Aswad bin Haritsah bin Nadhlah Al-Adawi, (4) Wahb bin Sa’d bin Abi Sarh. Sementara dari kalangan kaum Anshar, (5) Abdullah bin Rawahah, (6) Abbad bin Qais Al-Khazarjayyan, (7) Al-Harits bin an-Nu’man bin Isaf bin Nadhlah an-Najjari, dan (8) Suraqah bin Amr bin Athiyyah bin Khansa Al-mazini.

Di sisi lain, Imam Ibnu Hisyam dengan berlandaskan keterangan Az-Zuhri, menambahkan empat nama dalam deretan Sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang gugur di medan perang Mu’tah. Yakni, (9) Abu Kulaib dan (10) Jabir. Dua orang ini saudara sekandung. Ditambah Amr bin Amir putra Sa’d bin Al-Harits bin Abbad bin Sa’d bin Amir bin Tsa’labah bin Malik bin Afsha. Mereka juga berasal dari kaum Anshar. Dengan ini, jumlah syuhada bertambah menjadi 12 jiwa.

Perang ini adalah perang yang sangat sengit meski jumlah korban hanya sedikit dari pihak muslim. Di dalam peperangan ini Khalid Radhiyallâhu ‘anhu telah menunjukkan suatu kegigihan yang sangat mengagumkan. Imam Bukhari meriwayatkan dari Khalid sendiri bahwa ia berkata:

“Dalam perang Mu‘tah, sembilan bilah pedang patah di tanganku kecuali sebilah pedang kecil dari Yaman.” (HR. Al-Bukhari 4265-4266)

Ibnu Hajar mengatakan, hadits ini menunjukkan bahwa kaum Muslimin telah banyak membunuh musuh mereka.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah? Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Baqarah: 249)

IBRAR YANG KITA BISA AMBIL DARI PERANG MU’TAH

Kita merasa berat padahal kita tidak pernah berjihad. Kita mengeluh sering pulang malam dan kecapekan karena kita tidak pernah membayangkan mobilitas para sahabat seperti Zaid, Ja’far dan Ibnu Rawahah yang menempuh perjalanan beberapa pekan, lalu berperang beberapa pekan pula. Kita mengeluhkan hari libur yang tersita sehingga jarang berekreasi bersama keluarga karena kita tak pernah menempatkan diri seperti Zaid, Ja’far dan Ibnu Rawahah yang setiap kali berangkat jihad mereka meninggalkan wasiat pada istri dan keluarganya. Kita mengeluh korban tenaga, kehujanan, sampai terkena flu bahkan masuk rumah sakit. Karena kita tak pernah membayangkan jika kita yang menjadi para sahabat. Bukan flu yang menyerang tetapi anak-anak panah yang menancap di badan. Bukan panas dan meriang yang datang tetapi tombak yang menghujam. Bukan batuk karena kelelahan tapi sayatan pedang yang membentuk luka dan menumpahkan darah.

Kita mengeluh dengan pengeluaran sebagian kecil uang kita karena kita tidak membayangkan betapa besarnya biaya jihad para sahabat. Mulai dari membeli unta atau kuda, baju besi sampai senjata. Kita mengeluhkan masyarakat kita yang tidak juga menyambut dakwah sementara Zaid, Ja’far, dan Ibnu Rawahah bahkan tak pernah mengeluh meskipun berhadapan dengan 100.000 pasukan musuh. Kita merasa berat dan seringkali mengeluh karena kita tak memahami bahwa perjuangan Islam resikonya adalah kematian. Maka yang kita alami bukan apa-apa dibandingkan tombak yang menghujam tubuh Zaid bin Haritsah. Yang kita keluhkan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan sabetan pedang yang memutuskan dua tangan Ja’far bin Abu Thalib dan membelah tubuhnya. Yang kita rasa berat tidak seberapa dibandingkan luka-luka di tubuh Ibnu Rawahah yang membawanya pada kesyahidan.

Lalu pantaskah kita berharap Rasulullah menangis karena kematian kita? Pantaskah kita berharap malaikat datang menyambut kita? Atau bidadari menjemput kita? Kemudian pintu surga dibukakan untuk kita?

Ya Allah, jika kami memang belum pantas untuk itu semua, jangan biarkan kami mengeluh di jalan dakwah ini. Ya Allah, anugerahkanlah hidayah-Mu kepada kami, dan janganlah Engkau jadikan hati kami condong pada kesesatan sesudah Engkau memberi hidayah pada kita. Amin!
Sumber : nabilmufti.wordpress.com











Abu Bakar ash-Shiddiq


Bercerita tentang pribadi Abu Bakar ash-Shiddiq sunggguh tiada kata yang bisa membendungya dan tiada tinta pena tercelup yang mampu menceritakannya

Kepahlawanan Abu Bakar ash-Shiddiq di Saat Hijrah



        Ia bukanlah seorang nabi atau rasul, tapi sosoknya adalah gambaran sejati manusia yang luar biasa. Pada dirinya tergabung sifat kelemah-lembutan dan ketegasan, kasih sayang dan keberanian, ketenangan dan kelincahan serta tepat dalam mengambil keputusan, rendah hati dan kewibawaan, serta toleran namun mampu menghancurkan musuh. Beliau adalah orang yang paling kuat keimanannya setelah para nabi dan rasul. Dan beliau juga adalah orang yang paling mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

       Kecintaan dan kesetiaannya kepada Nabi sangat tampak pada saat ia menemani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berhijrah. Pada saat Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengizinkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah, para sahabat pun bersegera menyambut seruan Allah dan Rasul-Nya untuk berhijrah. Mereka tinggalkan kampung halaman mereka menuju daerah yang sama sekali belum mereka kenal sebelumnya. Para sahabat, baik laki-laki atau perempuan, tua dan muda, dewasa maupun anak-anak, mereka beranjak dari Mekah menempuh perjalanan kurang lebih 460 Km menuju Madinah. Mereka melintasi pada gurun yang gersang dan tentu saja terik menyengat.

      Di antara mereka ada yang menempuh perjalanan secara sembunyi-sembunyi, ada pula yang terang-terangan. Ada yang memilih waktu siang dan tidak sedikit pula yang menjadikan malam sebagai awal perjalanan.

    Ibnu Hisyam mencatat, Abu Bakar adalah salah seorang sahabat yang bersegera memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya untuk berhijrah. Ia meminta izin kepada Rasulullah untuk berhijrah. Namun beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا تَعْجَلْ، لَعَلَّ اللهُ يَجْعَلُ لَكَ صَاحِبًا

“Jangan terburu-buru. Semoga Allah menjadikan untukmu teman (hijrah).”

   Rasulullah berharap agar Abu Bakar menjadi temannya saat berhijrah menuju Madinah. Kemudian Jibril datang mengabarkan bahwa orang-orang Quraisy telah membulatkan tekad untuk membunuh beliau. Jibril memerintahkan agar tidak lagi menghabiskan malam di Mekah.

     Nabi segera mendatangi Abu Bakar dan mengabarkannya bahwa waktu hijrah telah tiba untuk mereka. Aisyah radhiallahu ‘anha yang saat itu berada di rumah Abu Bakar mengatakan, “Saat kami sedang berada di rumah Abu Bakar, ada seorang yang mengabarkan kepada Abu Bakar kedatangan Rasulullah dengan menggunakan cadar (penutup muka). Beliau datang pada waktu yang tidak biasa”.

     Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta izin untuk masuk, dan Abu Bakar mengizinkannya. Beliau bersabda, “Perintahkan semua keluargamu untuk hijrah”. Abu Bakar menjawab, “Mereka semua adalah keluargamu wahai Rasulullah”.

      Rasulullah kembali mengatakan, “Sesungguhnya aku sudah diizinkan untuk hijrah”. Abu Bakar menanggapi, “Apakah aku menemanimu (dalam hijrah) wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Iya.”

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menunggu malam datang.

     Pada malam hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari rumahnya yang sudah terkepung oleh orang-orang kafir Quraisy. Lalu Allah jadikan mereka tidak bisa melihat beliau dan beliau taburkan debu di kepala-kepala mereka namun mereka tidak menyadarinya. Beliau menjemput Abu Bakar yang tatkala itu sedang tertidur. Abu Bakar pun menangis bahagia, karena menemani Rasulullah berhijrah. Aisyah mengatakan, “Demi Allah! Sebelum hari ini, aku tidak pernah sekalipun melihat seseorang menagis karena berbahagia. Aku melihat Abu Bakar menangis pada hari itu”. Subhanallahu! Perjalanan berat yang mempertaruhkan nyawa itu, Abu Bakar sambut dengan tangisan kebahagiaan.



Kepahlawanan Abu Bakar Saat Hijrah

Pertama: Saat berada di Gua Tsaur.

       Dalam perjalanan hijrah, Rasulullah tiba di sebuah gua yang dikenal dengan nama Gua Tsur atau Tsaur. Saat sampai di mulut gua, Abu Bakar berkata, “Demi Allah, janganlah Anda masuk kedalam gua ini sampai aku yang memasukinya terlebih dahulu. Kalau ada sesuatu (yang jelek), maka akulah yang mendapatkannya bukan Anda”.    Abu Bakar pun masuk kemudian membersihkan gua tersebut. Setelah itu, Abu Bakar tutup lubang-lubang di gua dengan kainnya karena ia khawatir jika ada hewan yang membahayakan Rasulullah keluar dari lubang-lubang tersebut; ular, kalajengking, dll. Hingga tersisalah dua lubang, yang nanti bisa ia tutupi dengan kedua kakinya.



     Bukit Tsaur, yang puncaknya terdapat Gua Tsaur. Bukit inilah yang dulu didaki Nabi dan Abu Bakar dan guanya menjadi tempat persembunyian keduanya

     Setelah itu, Abu Bakar mempersilahkan Rasulullah masuk ke dalam gua. Rasulullah pun masuk dan tidur di pangkuan Abu Bakar. Ketika Rasulullah telah tertidur, tiba-tiba seekor hewan menggigit kaki Abu Bakar. Ia pun menahan dirinya agar tidak bergerak karena tidak ingin gerakannya menyebabkan Rasulullah terbangun dari istirahatnya. Namun, Abu Bakar adalah manusia biasa. Rasa sakit akibat sengatan hewan itu membuat air matanya terjatuh dan menetes di wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Rasulullah pun terbangun, kemudian bertanya, “Apa yang menimpamu wahai Abu Bakar?” Abu Bakar menjawab, “Aku disengat sesuatu”. Kemudian Rasulullah mengobatinya.

Kedua: Melindungi Nabi dari teriknya matahari.


           Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Abu Bakar menceritakan hijrahnya bersama Nabi. Kami berjalan siang dan malam hingga tibalah kami di pertengahan siang. Jalan yang kami lalui sangat sepi, tidak ada seorang pun yang lewat. Kumelemparkan pandangan ke segala penjuru, apakah ada satu sisi yang dapat kami dijadikan tempat berteduh. Akhirnya, pandanganku terhenti pada sebuah batu besar yang memiliki bayangan. Kami putuskan untuk istirahat sejenak disana. Aku ratakan tanah sebagai tempat istirahat Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam, lalu kuhamparkan sehelai jubah kulit dan mempersilahkan beliau untuk tidur di atasnya. Istirahatlah wahai Rasulullah. Beliau pun beristirahat.

     Setelah itu, aku melihat keadaan sekitar. Apakah ada seseorang yang bisa dimintai bantuan. Aku pun bertemu seorang penggembala kambing yang juga mencari tempat untuk berteduh. Aku bertanya kepadanya, “Wahai anak muda, engkau budaknya siapa?” Ia menyebutkan nama tuannya, salah seorang Quraisy yang kukenal. Aku bertanya lagi, “Apakah kambing-kambingmu memiliki susu?” “Iya.” Jawabnya. “Bisakah engkau perahkan untukku?” pintaku. Ia pun mengiyakannya.

     Setelah diperah. Aku membawa susu tersebut kepada Nabi dan ternyata beliau masih tertidur. Aku tidak suka jika aku sampai membuatnya terbangun. Saat beliau terbangun aku berkata, “Minumlah wahai Rasulullah”. Beliau pun minum susu tersebut sampai aku merasa puas melihatnya.

     Lihatlah! Rasa-rasanya kita tidak terbayang, seorang yang kaya, mau bersusah dan berpeluh, menjadi pelayan tak kenal lelah seperti Abu Bakar. Ia ridha dan puas apabila Rasulullah tercukupi, aman, dan tenang.

Ketiga: perlindungan Abu Bakar terhadap Rasulullah selama perjalanan.

       Diriwayatkan al-Hakim dalam Mustadrak-nya dari Umar bin al-Khattab, ia menceritakan. Ketika Rasulullah dan Abu Bakar keluar dari gua. Abu Bakar terkadang berjalan di depan Rasulullah dan terkadang berada di belakang beliau. Rasulullah pun menanyakan perbuatan Abu Bakar itu. Abu Bakar menjawab, “Wahai Rasulullah, kalau aku teringat orang-orang yang mengejar (kita), aku berjalan di belakang Anda, dan kalau teringat akan pengintai, aku berjalan di depan Anda”.


Apa yang dilakukan Abu Bakar ini menunjukkan kecintaan beliau yang begitu besar kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia tidak ingin ada sedikit pun yang mengancam jiwa Nabi. Jika ada mara bahaya menghadang, ia tidak ridha kalau hal itu lebih dahulu menimpa Nabi.

Demikianlah dua orang sahabat ini. Rasulullah ingin bersama Abu Bakar ketika hijrah dan Abu Bakar pun sangat mencintai Rasulullah. Inilah kecocokan ruh sebagaimana disabdakan oleh Nabi


الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

“Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang berkumpul (berkelompok). Jika mereka saling mengenal maka mereka akan bersatu, dan jika saling tidak mengenal maka akan berpisah (tidak cocok).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat mencintai Abu Bakar.

عن عمرو بن العاص أن رسول الله بعثه على جيش ذات السلاسل، يقول: فأتيته فقلت: أي الناس أحب إليك؟ قال: “عَائِشَةُ”. قلت: من الرجال؟ قال: “أَبُوهَا”. قلت: ثم من؟ قال: “عُمَرُ”. فعد رجالاً

Dari Amr bin al-Ash, Rasulullah mengutusnya bergabung dalam pasukan Perang Dzatu Salasil. Amr berkata, “Aku mendatangi Nabi dan bertanya kepadanya, ‘Siapakah orang yang paling Anda cintai?’ Beliau menjawab, ‘Aisyah’. Aku kembali bertanya, ‘Dari kalangan laki-laki?’ Beliau menjawab, ‘Bapaknya (Aisyah)’. (HR. Bukhari dan Muslim).

Beliau juga bersabda,

إِنَّ مِنْ أَمَنِّ النَّاسِ عَلَيَّ فيِ صُحْبَتِهِ وَمَالِهِ أَبُوْ بَكْرٍ لَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا خَلِيْلاً غَيْرَ رَبِّيْ لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ وَلَكِن أُخُوَّةُ الْإِسْلاَمِ وَمَوَدَّتُهُ، لاَ يَبْقَيَنَّ فِي الْمَسْجِدِ بَابٌ إِلاَّ سُدَّ إِلاَّ بَابُ أَبِيْ بَكْرٍ

     “Sesungguhnya orang yang paling besar jasanya padaku dalam persahabatan dan kerelaan mengeluarkan hartanya adalah Abu Bakar. Andai saja aku diperbolehkan mengangkat seseorang menjadi kekasihku selain Rabbku, pastilah aku akan memilih Abu Bakar, namun cukuplah persaudaraan seislam dan kecintaan karenanya. Maka tidak tersisa pintu masjid kecuali tertutup selain pintu Abu Bakar saja.” (HR. Bukhari).

Semoga kita dapat meneladani Abu Bakar dalam kecintaan dan pengorbanannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga Allah meridhai beliau dan menempatkannya di surga yang penuh dengan kenikmatan.


Sumber:
– Hisyam, Ibnu. as-Sirah an-Nabawiyah. 2009. Beirut: Dar Ibnu Hazm.
– Mubarakfuri, Shafiyurrahman. ar-Rahiq al-Makhtum. 2007. Qatar: Wizarah al-Awqaf wa-sy Syu-uni al-Islamiyah.
– islamstory.com

Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07)
Artikel www.KisahMuslim.com repost: i-antz

Wednesday 15 April 2015

Review game android - OUTERNAUTS


Outernauts APK


Deskripsi:


Petualanganmu untuk mendominasi galaksi dimulai disini! Kumpulkan, lahirkan dan latih ratusan binatang buas eksotis yang bisa berevolusi


Petualanganmu untuk mendominasi galaksi dimulai disini! Kumpulkan, lahirkan dan latih ratusan binatang buas eksotis yang bisa berevolusi Lalu adu mereka dalam pertarungan aksi kemampuan strategi, skill aksi dalam pertempuran petualangan yang membuat  musuhmu terkapar atau bermain Online melawan teman temanmu dan semua pemain yang tidak dikenal di seluruh dunia!
Dari pembuat game Playstation legendaris Spyro the Dragon & Clank kini hadir game Outernauts menghadirkan jagad raya baru untuk di takhlukan didukung oleh Insomniac Games. Outernauts mempersembahkan permainan dengan grafik yang mengagumkan dan koleksi binatang buas baru yang selalu di update untuk dilahirkan dan di gabungkan dengan skill yang beraneka ragam. Sangat indah, misterius dan dunia yang luas menunggu untuk di takhlukan.

Fitur :


- Lahirkan banyak binatang buas eksotis! Jadilah penemu pertama binatang legendaris dan menjadi petarung yang tak terhentikan.
- Tahklukan lawanmu dalam aksi cepat, pertarungan strategi berdasarkan jalan cerita game. Mampukah kamu membongkar misteri dan menjadi outernaut terhebat?
-  Naik ke atas leaderboards dan merajai dalam ketenaran dan kekayaan di kompetisi PvP.
- Gabung dengan aliansi dengan teman teman dan berkompetisi dalam pertarungan head to head bulanan.
- Indah, seni lukisan tangan dengan tampilan HD.
- Customize hewan buasmu dengan pukulan serangan unik, Crystal tambahan dan pengabungan kuat.
- Bangun dunia tinggalmu dengan beragam furnitur dan memperluasnya.

Note:
Koneksi internet di butuhkan untuk bermain.
Dibutuhkan Android OS : 2.2+

Silahkan dapatkan game di PLAY STORE


Screenshots:

SKY PUNKS REVIEW COOL PLAY STORE GAME



Gabungkan team pemberani dari punk sebagai pembalap glider terbangmu menembus daerah berbahaya di Neo Terra. – Sky Punks v 1.1.5




Sky Punks APK


Deskripsi:

Pembuat game angry bird mempersembahkan Sky punks! Gabungkan team pemberani dari punk sebagai pembalap glider terbangmu menembus daerah berbahaya di Neo Terra. Memanfaatkan kekuatan dari kristal ajaib untuk mengalahkan Glider terbang lawan dan terbang jauh lebih kencang!

Sky punks adalah game petualangan tak terbatas di bintangi oleh beragam Charakter. Menyibakkan kisah mereka saat kamu mendapatkan mereka semua. Gunakan Koin dan Kristal yang kamu temukan untuk membuka Glider terbang baru dan juga membuka kemampuan baru saat kamu mengeksplorasi dunia eksotis Neo Terra!  


Fitur:


Sky Punks beroprasi lebih optimal pada Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) atau ri atasnya, dengan Mali-400MP4, Adreno 320 atau di atasnya.

Screenshots:
 

Dapatkan game di play store

Ghost battle 2 REVIEW

Terdapat mitos tentang pohon suci yang mengandung energi besar! – Ghost Battle 2 v1.0.6 play store game


             Ghost Battle 2 Mod (Unlimited Gold & Gems) APK


Ghost Battle 2 


Deskripsi:


“Ghost Battle” adalah pertempuran hantu untuk melindungi pohon suci!
Perajurit hantu di kumpulkan untuk melindungi Pohon suci agar tidak dicuri oleh musuh yang mengancam di seluruh dunia.

–Aku adalah Jinba, pemimpin pasukan hantu–
Hobiku adalah tidur, tapi aku di percaya untuk menjadi pemimpin dan aku punya kemampuan besar, hohoho

–Versi akhir dari versi game sebelumnya–
Upgrade dari ‘Ghost Battle’ pada ponsel Nokia Store di sajikan oleh Raion Studio.

–Control yang mudah–
Bangun kesatria hantumu untuk melindungi pohon suci dari musuh musuhmu.

–Ada content barang dari Indonesia–
Elemen hantu yang terkandung  sebagian di ambil dari Indonesia, dan bawa hantu terkenal dari Indonesia untuk menjadi kesatria hantu milikmu.

Game ini bercerita tentang mitos pohon suci yang m3ngqndung energi yang sangat besar. Energi itu di butuhkan oleh para hantu untuk bertahan hidup. Tapi sekarang kabar telah tersebar ke seluruh penjuru Dunia, dan juga di dengar oleh hantu yang serakah. Hantu itu ingin mencuri energi dahsyat dari pohon itu untuk kepentingan dirinya sendiri. Tapi itu tidak mudah, kesatria lain akan terus menghadang perjalanannya. Mereka semua tahu bila energi itu berpindah tangan maka kehancuran dunia hantu akan terjadi di Bumi ini. Di mulai dari sini, pertempuran hantu dimulai....

Dibutuhkan Android OS : 2.3 atau lebih

Dapatkan game ini di play store

Screenshots:
Ghost Battle 2 Mod (Unlimited Gold & Gems) APKGhost Battle 2 Mod (Unlimited Gold & Gems) APK 
Ghost Battle 2 Mod (Unlimited Gold & Gems) APK





Hero Buster review


Setelah bermain banyak game dan mengenal sangat banyak pahlawan, apa kau pernah membayangkan bila suatu hari kau bisa mengumpulkan mereka semua dan membuat mereka bertarung bersama sekaligus? Dalam game “Hero Buster”, mimpimu akan menjadi nyata.

Hero Buster Mod (High Damage) v1.0.5 APK


Tidak seperti permainan lain, “Hero Buster” menggabungkan jenis permainan kartu, RPG, dan srtategi. Game yang menyediakan seluruh pengalaman baru dalam perangkat mobile kamu. Kamu akan mengumpulkan lebih dari 300 pahlawan terkenal dari seluruh jepang, china dan sejarah barat dan mencoba menyelamatkan Dunia dari kehancuran.

“Hero Buster” memiliki kontrol yang sangat unik dan sederhana dan juga intuitif. Kamu bisa membentuk team dari 6 karakter berbeda termasuk 1 dari salah satu karakter temanmu dalam setiap pertandingan dan bisa memicu serangan dari setiap jagoanmu dalah "satu tombol". Lebih dari itu, setiap karakter di lengkapi dengan skill yang unik dan bisa di lancarkan dengan hanya menyeret layar. Mudah bukan?!.

Fitur permainan:


◆ Lebih dari 300 pahlawan terkenal dari China kuno, Sengoku Jepang dan Barat akan berperang untukmu.
◆ Visual efek yang megah saat kau menyerang dan melakukan skill dalam pertempuran.
◆ Permainan yang kaya dengan events di jamin kamu tidak akan bosan seharian.
◆ mereka punya team terbaik agar kamu dapat pelayanan terbaik.

Dibutuhkan Android OS : 2.3. Atau lebih

=> Dapatkan game di play store



Hero Buster Mod (High Damage) v1.0.5 APKHero Buster Mod (High Damage) v1.0.5 APK


Hero Buster Mod (High Damage) v1.0.5 APKHero Buster Mod (High Damage) v1.0.5 APK




Tuesday 14 April 2015

ROMMY.1 : Ayah bangun kesiangan


novel rommy


Cerita tentang seorang ABG lucu. Tentang kesehariannya bersama dengan keluarganya dan teman-temannya. Rommy anak dari pak Heri dan ibu Yuni. Punya adik perempuan namanya Karolline berumur 8 tahun yang bercita cita menjadi pohon rambutan cipelat ( cita-cita yang aneh ) dan juga ada temen akrab Rommy yang bernama Fauzan yang lagi-lagi di tolak cewek. Mereka berdua sekolah di sekolahan yang sama di SMP Tunas Muda kelas 9. Ya udah simak cerita aja yuk:

tumah keluarga rommy


1. Ayah


Minggu pagi 09.00 WIB
      Cerita ini diawali dengan terbitnya jemuran di ufuk barat. Lho, kok jemuran? Ya iyalah jam.9 matahari jga dah nyampe zimbabwe kali. Hehe.. Tampak raut muka Mama masih ceria sambil mengibarkan jemuran di pekarangan belakang rumahnya sambil sesekali nyanyi lagu Iwan Fals yang judulnya 'Bongkar' dengan suara yang lebih mirip kodok sawah lagi nyari jodoh itu membahana ke seantero kampung.
  " mah, itu sarapannya kok cuma pisang goreng satu biji doang?? Ayah mana kenyang kalo cuma satu!!" Terdengar suara si Ayah yang agak kesal nampak kebingungan sambil menenteng piring kecil berisi pisang goreng spesial jerantah ikan peda buatan Mama.
   " hah? Masa sih? Perasaan tadi Mama gorengnya satu sisir deh Yah" jawab Mama agak kebingungan sambil menoleh kearah si Ayah.
   "Lha, ini mana ada satu sisir? Liat aja sendiri Ma" kata Ayah sambil menyodorkan piring kearah Mama setelah berdiri di dekat Mama.
  " ah, Bukannya Ayah yang makan? Hayoo.." jawab Mama tersenyum santai
  "Yee..beneran Ma. Ayah gak bohong ini lho" Ayah jengkel
  "Lho, kok bisa abis ya? Jangan-jangan di makan kucing kali Yah..."
  "Kucing mana yang doyan pisang goreng Ma??" Tanya Ayah keheranan
   "yah, kali aja Yah. Soalnya ini resep pisang goreng Mama spesial bikinnya, pake minyak goreng tanggung bulan" jawab Mama nyindir uang belanja yang mulai menipis sambil nyengir.

   Maklumlah, kalo udah masuk tanggal tua, bakat terpendam Mama suka muncul tiba tiba. Bakat nyindir orang! Hehe.. Si Ayah yang nampaknya menyadari kalau perbincangan ini sia-sia belaka dan hanya akan berujung maut bagi dirinya sendiri kemudian mengambil langkah sigap. Ayah lalu memutar badannya untuk kembali kedalam rumah agar serangan jitu Mama tidak semakin panjang lebar dan membahayakan keselamatan jiwanya. Hehe... ( lebay deh )

  "Udah gak kebagian sarapan, malah jadi pusing mikir uang belanja lagi.." kata Ayah dalam hati.
  "Mana ATM pake acara tertelan segala lagi, nasib-nasib.." Ayah kembali bergumam sambil nyelonong berlalu dengan mata berkaca kaca meratapi kartu ATM yang tertelan di mesin ATM kemarin dan juga meratapi pisang gorengnya yang terkulai lemas sebatang kara di atas piring.

   Mamapun melanjutkan ritualnya kembali jemur cucian sambil bersenandung. Kali ini lagu yang dipilihnya adalah lagu 'persahabatan bagai kepompong' karya Sinden toska.
sisa empat


  "Mencurigakan!" Tatap Ayah mengamati dengan cermat sambil mengusap dagunya mirip James bond sedang menyelidiki kasus. Di tatapnya seonggok eh, salah. sebuah piring besar yang tergeletak dimeja teras depan rumah dengan empat buah potongan pisang goreng bekas gigitan di dalamnya. 
   "Eh, Ayah. Lagi ngapain Yah?" Tanya seorang anak perempuan kecil berambut ikal panjang yang tiba-tiba muncul di depan pagar menuju ke arah Ayah yang sedang kebingungan.
  "Lin, dari mana kamu nak?..." Tanya Ayah, yang ternyata itu si Olin anak kedua si Ayah yang berumur 8 tahun adiknya Rommy.
  "Eh, Lin ini pisang goreng bekas siapa?" Sambung Ayah bertanya kepada Olin.
  "Olin abis dari rumah Sinta. itu bekas mas Romdon sama mas Fauzan tadi Yah" jawab Olin yang berjalan mendekati Ayahnya. 

      Romdon adalah kakak satu-satunya Olin. Lho, kok bisa dipanggil Rommy?? Iya, jadi gini ceritanya. Rommy itu malu banget kalau nama aslinya disebut sama orang. Kalo disebut sama kucing dia gak malu kali yak?hehe... ya enggak gitulah. Makanya biar kelihatan keren Rommy kalau kenalan sama orang, dia ngaku kalau namanya itu Rommy, terlebih kalau kenalannya sama cewek, dia selalu bilang kalau namanya itu Rommy fernandez biar dibilang masih keturunan indo gitu. Padahal sumpah! nama aslinya tuh Romdon jumadil purnomo, sesuai kartu keluarga. Beda jauh yak. Makanya cuma keluarganya doang yang gak mempan sama nama samarannya itu.
        Gara-gara pakai nama Rommy itu jugalah dulu pernah ada seorang cewek gebetannya yang niatnya mau main ke rumah Rommy tapi malah nyasar ke kampung lain gara-gara tetangga gak ada yang kenal sana Rommy. Coba kalo nyarinya Romdon jumadil purnomo anaknya Pak Heri bin Hasan, nenek-nenek lagi kesambet juga pasti langsung tau deh.hehe..

  "Oh, gitu. Sekarang mas Romdonnya mana Lin?" Tanya Ayah lagi.
  "Gak tau Yah. Tadi abis pulang lari pagi mas romdonnya pergi lagi sama mas Fauzan Yah" kata Olin sekenanya.
  "Oh, jadi yang ngabisin pisang goreng si Romdon rupanya toh" Ayah agak kesal.
  "Iya kayanya Yah. Makanya Ayah jangan tidur mulu. Jadi pantatnya di patok ayam deh.."
  "Huss! Rejekinya yang dipatok ayam tau" ucap Ayah membenarkan omongan anaknya.
  "Hehehe..Ayah, minta duit dong, buat jajan" sambung Olin lagi menatap Ayahnya sambil nyengir. Si Ayah kemudian merogoh kantong celananya dan mengeluarkan uang 2000 rupiah. Lalu diberikannya kepada Olin
  "Nih, jangan beli es yah"
  "Iya." Lalu Olin berlalu sambil tersenyum pergi lagi ke rumah Sinta.
  "Dasar Romdon bocah semprul, sarapan cuma segitu malah diabisin bareng temannya" Omel Ayah dalam hati. Lalu Ayah melangkah masuk lagi kedalam rumah.

2. Doraemon

    Celingukan sambil tolak pinggang diruang tamu sambil sesekali jongkok mencari di kolong meja dan kursi. Tampak wajah Ayah kebingungan mencari sesuatu. Well, setelah menyantap pisang goreng satu biji dan belum kenyang rupanya si Ayah masih punya hal lain untuk di pusingkan. Dan ternyata setelah diselidiki hari ini Ayah berencana mengisi hari liburnya ini dengan melakukan semua hal yang bikin pusing selama 1 hari penuh. Ya enggak dong.hehe.  Ayah tuh rupanya sedang nyari remote TV yang biasanya nangkring damai di meja ruang tamu 

  "Waduh, keburu abis deh Doraemonnya" Gumam Ayah. 

      Ayah sebenernya gak terlalu suka sama acara anak-anak tapi khusus kartun Doraemon Ayah tuh penasaran banget sama Nobita itu anak dari dulu kecil mulu. Makanya Ayah dengan sabar tiap hari minggu selalu nonton film kartun Doraemon sambil berharap kali aja Nobita tiba-tiba jadi tua. Asli! Ayah belum sadar kalau padahal sekarang udah jam setengah sepuluh. Mungkin nanti kalau udah sadar kartun Doraemonnya udah abis Ayah bakal nangis bombay sambil lari keliling kampung.hehe,
    Mama yang baru kelar upacara mengibarkan jemuran di halaman belakang jelas jadi bingung ngeliat kelakuan suami terlaknatnya eh, salah. Tercintanya kebingungan begitu. 

  "Nyari apa Yah?" Tanya Mama sambil menenteng ember bekas cucian.
  "Nyari remote TV mah, mana yak?" Jawab Ayah sambil terus mencari.
  "Tau deh, coba miskol aja Yah" jawab Mama asal sambil ngeloyor masuk kamar mandi menaruh ember cucian.
 "Emangnya lemper di miskol" kata Ayah gak mau kalah asal.
  "Yee... HP kale yang di miskol!" Mama sewot.
  "Nah, itu tau. Hahaha" Ayah tertawa.
  "Lah, ini remote Yah. sapa yang naruh diatas meja makan coba?" Kata Mama yang sudah berada di dapur mau ngambil air minum dari dispenser.

  Ayah menepuk jidatnya. Plak! menyadari keteledorannya sendiri, teringat tadi menaruh remote tv dimeja makan saat mau ngambil pisang goreng. Niatnya sih mau sarapan sambil nonton Doraemon. Tapi gara-gara pisang gorengnya abis duluan. Rencana Ayah jadi gagal total dan jadi lupa kalau tadi naruh remote tv di atas meja makan.

  "Iya ya! Ayah baru inget. Bawa sini Ma. Ayah mau nonton." Kata Ayah.
  "Iya bentar Yah..." Mama berjalan nyamperin Ayah yang sudah duduk santai di sofa depan tv. 
  "Emang apa serunya nonton remote Yah?" Mama rupanya mau balas becandaan Ayah yang tadi.
  "Nonton tv kalee!!" Gantian sekarang Ayah yang sewot.
  "Hahahaa!!" Satu sama deh jadinya. Tawa Mama meledak ke seantero sudut rumah sampai-sampai kecoa dan cicak pada lari ngumpet tunggang langgang, ketakutan dimakan sama Mama. Hihihi
********

Monday 13 April 2015

Age Of Wind 3 v 1.0 REVIEW

Age of Wind adalah permainan bajak laut, seru, menegangkan sekaligus menyenangkan. Tembak musuh dengan meriam, kuasai hartanya dan perkuat kelompokmu


    dalam game ini kamu akan mengerti betapa keras dan kejam kehidupan bajak laut terlebih kaptennya. Kamu akan diperbolehkan memiliki hingga 3 kapal besar. Rekrut kru sebanyak banyaknya., arungi lautan Karibia dan dapatkan harta karun dan menangkan pertempuran. Kumpulkan harta, jual dan buat kelompokmu semakin kuat . Serang kawan facebookmu yang menyerangmu dan mencuri emasmu.  Game yang sangat menyenangkan teman facebookmu bisa menyerangmu kapanpun jafi bersiaplah. Kamu juga bisa memilih untuk menyelesaikan misi perang kalau kamu tidak menemukan musuh yang layak untukmu. Arungi tujuh lautan dan buat strategimu sendiri untuk melawan musuh-musuhmu dan menangkan. Grafik game 3D. Hari ini saya persembahkan Age Of Wind 3 MOD APK. Dam dalam MOD APK ini kamu akan memiliki unlimited (tak terbatas) gold untuk membeli apapun yang kamu inginage of wind 3 mod unlimited tak terbatasage of wind 3

Age Of Wind 3 temukan di play store